Saturday, November 5, 2016

Seminar Peran PGRI dalam Meningkatkan Kinerja Guru Di Purbalingga


Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sebagai organisasi profesi terbesar yang dimiliki oleh guru di Indonesia dan juga organisasi yang sangat ideal dan tepat sebagai wadah untuk meningkatkan profesionalisme guru, mengatasi berbagai masalah yang dihadapi para guru serta memperjuangkan nasib guru dan pendidikan pada umumnya.

Agar guru dan tenaga kependidikan dapat berperan maksimal dalam menjalankan fungsinya, mereka perlu didukung, dibantu, didorong dan diorganisasikan dalam suatu wadah yang dinamis, prospektif dan mampu menjawab tantangan masa depan.

Organisasi yang tepat dan telah mampu melakukan hal itu semua adalah PGRI. Sejarah telah membuktikan bahwa keuletan, kekompakan, kejuangan dan perjuangan PGRI selama ini telah menempatkan PGRI bukan saja menjadi organisasi guru dan tenaga kependidikan yang terbesar di Indonesia.

Sebagai organisasi besar di Indonesia dan juga di Kabupaten Purbalingga PGRI Kabupaten Purbalingga mengadakan Seminar Nasional yang bertema “Peran Organisasi dalam Peningkatan Kinerja dan Profesionalisme Guru” di Pendopo Dipokusumo Purbalingga yang berisikan Ujian kompetensi guru (UKG) tak memengaruhi tunjangan profesi guru. UKG akan digùnakan untuk memetakan kemampuan guru. Karena itu para guru tak peŗlu resah.

Hal ini diungkapkan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (Ketum PB PGRI), Dr Sulistiyo MPd. Ia mengataķan, UKG hanya dijadikan pemetaan agar pemerintah bisa menentukan treatment, baik untuk guru-guru yang mendapat nilai UKG kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal  (KKM) ataupun yang melebihinya.

"Awalnya pemerintah mewacanakan UKG akan dikaitkan dengan penerimaan tunjangan profesi guru (TPG), kenaikan pangkat dan hak-hak guru lainnya. Namun menurut kajian PGRI, hal itu belum waktunya, dan belum ada dasar hukumnya," ujar Sulistiyo kepada wartawan sebelum tampil sebagai pembicara pada seminar pendidikan di Pendapa Dipokusumo, Purbalingga, Sabtu (14/11).

Seminar pendidikan ini diselenggarakan Pengurus PGRI Kabupaten Purbalingga untuk memeringati HUT ke-70 PGRI. Selain Sulistiyo, Kepala Dinas Pendidikan Purbalingga, Tri Gunawan Setyadi juga tampil sebagai pembicara seminar.

Seminar diikuti 800 guru se-Purbalingga, dari jenjang PAUD, TK, SD, SMP, SMA/SMK baik negeri maupun swasta serta kalangan guru dari Kementrian Agama.

Di Purbalingga sendiri, UKG diikuti kurang lebih 7 ribu guru, dari jenjang TK, SD, SMP dan SMK. Pelaksanaan UKG di Purbalingga mulai 18 sampai 23 November 2015.

Sulistiyo mengatakan, UKG rencananya akan dilaksanakan setiap tahun. Tak hanya guru, ke depan seluruh pegawai juga akan menjalani uji kompetensi. "Jadi tidak hanya guru saja yang mengikuti uji kompetensi. Namun seluruh pegawai," katanya.

UKG secara rutin telah dilakukan sejak tahun 2012 untuk guru yang akan mengikuti sertifikasi guru. Untuk 2015 ini, pemerintah menentukan KKM sebesar 5,5. Angka KKM akan terus ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai target rata-rata 8