Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sebagai organisasi profesi
terbesar yang dimiliki oleh guru di Indonesia dan juga organisasi yang sangat ideal dan tepat sebagai wadah untuk meningkatkan
profesionalisme guru, mengatasi berbagai masalah yang dihadapi para guru serta
memperjuangkan nasib guru dan pendidikan pada umumnya.
Agar guru dan tenaga kependidikan dapat berperan maksimal dalam menjalankan
fungsinya, mereka perlu didukung, dibantu, didorong dan diorganisasikan dalam
suatu wadah yang dinamis, prospektif dan mampu menjawab tantangan masa depan.
Organisasi yang tepat dan telah mampu melakukan hal itu semua adalah PGRI.
Sejarah telah membuktikan bahwa keuletan, kekompakan, kejuangan dan perjuangan
PGRI selama ini telah menempatkan PGRI bukan saja menjadi organisasi guru dan
tenaga kependidikan yang terbesar di Indonesia.
Sebagai organisasi besar di Indonesia dan juga di Kabupaten Purbalingga PGRI
Kabupaten Purbalingga mengadakan Seminar Nasional yang bertema “Peran
Organisasi dalam Peningkatan Kinerja dan Profesionalisme Guru” di Pendopo Dipokusumo
Purbalingga yang berisikan Ujian kompetensi guru (UKG) tak memengaruhi
tunjangan profesi guru. UKG akan digùnakan untuk memetakan kemampuan guru.
Karena itu para guru tak peŗlu resah.
Hal ini diungkapkan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik
Indonesia (Ketum PB PGRI), Dr Sulistiyo MPd. Ia mengataķan, UKG hanya dijadikan
pemetaan agar pemerintah bisa menentukan treatment, baik untuk guru-guru yang
mendapat nilai UKG kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ataupun
yang melebihinya.
"Awalnya pemerintah mewacanakan UKG akan dikaitkan dengan penerimaan
tunjangan profesi guru (TPG), kenaikan pangkat dan hak-hak guru lainnya. Namun
menurut kajian PGRI, hal itu belum waktunya, dan belum ada dasar
hukumnya," ujar Sulistiyo kepada wartawan sebelum tampil sebagai pembicara
pada seminar pendidikan di Pendapa Dipokusumo, Purbalingga, Sabtu (14/11).
Seminar pendidikan ini diselenggarakan Pengurus PGRI Kabupaten Purbalingga
untuk memeringati HUT ke-70 PGRI. Selain Sulistiyo, Kepala Dinas Pendidikan
Purbalingga, Tri Gunawan Setyadi juga tampil sebagai pembicara seminar.
Seminar diikuti 800 guru se-Purbalingga, dari jenjang PAUD, TK, SD, SMP,
SMA/SMK baik negeri maupun swasta serta kalangan guru dari Kementrian Agama.
Di Purbalingga sendiri, UKG diikuti kurang lebih 7 ribu guru, dari jenjang
TK, SD, SMP dan SMK. Pelaksanaan UKG di Purbalingga mulai 18 sampai 23 November
2015.
Sulistiyo mengatakan, UKG rencananya akan dilaksanakan setiap tahun. Tak
hanya guru, ke depan seluruh pegawai juga akan menjalani uji kompetensi.
"Jadi tidak hanya guru saja yang mengikuti uji kompetensi. Namun seluruh
pegawai," katanya.
UKG secara rutin telah dilakukan sejak tahun 2012 untuk guru yang akan
mengikuti sertifikasi guru. Untuk 2015 ini, pemerintah menentukan KKM sebesar
5,5. Angka KKM akan terus ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai target
rata-rata 8
Sumber Berita: http://satelitnews.co/berita-guru-tak-perlu-resah.html#ixzz4PCoZS5rU
06 November 2016; 13:09
1 comment:
Mencoba Posting
Post a Comment